Senin, 13 Juni 2016

Pengertian Hewan Porifera, Ciri-ciri Hewan Porifera, Struktur Tubuh Hewan Porifera, Sistem Pencernaan Hewan Porifera, Sistem Reproduksi Hewan Porifera, Sistem Sirkulasi Air Pada Hewan Porifera, Klasifikasi Hewan Porifera, Peranan Porifera Bagi Manusia



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah



Spons yaitu hewan dari filum Porifera ( / pɒ ;rɪ ;fə ;rə ; / ; yang artinya pembawa pori ). Tubuh mereka terdiri dari jelly- layaknya mesohyl terjepit diantara dua susunan tidak tebal sel. Sementara seluruh hewan mempunyai sel terspesialisasi yang bisa beralih jadi beberapa sel spesial, spons yang unik saat memiliki sebagian beberapa sel spesial yang bisa beralih jadi type lain, kerap bermigrasi pada susunan sel utama dan mesohyl dlm sistem. Spons tak mempunyai saraf, pencernaan atau sistem peredaran darah. Sebaliknya, beberapa besar memercayakan menjaga aliran air konstan melewati mereka badan utk memperoleh makanan dan oksigen dan utk menyingkirkan limbah, dan wujud tubuh mereka yang diadaptasi utk memaksimalkan efisiensi dari aliran air. Semua sessile air hewan dan, walau ada spesies air tawar, yang beberapa besar yaitu laut ( air garam ) spesies, dimulai dari zona gunakan surut hingga kedalaman kian lebih 8. 800 mtr. ( 5, 5 mi ). Sementara beberapa besar lebih kurang 5, 000-10, 000 dikenal spesies mengonsumsi bakteri dan partikel makanan yang lain di air, sebagian host photosynthesizing mikro-organisme sbg endosymbionts dan aliansi ini kerap membuahkan semakin banyak makanan dan oksigen dari yang mereka mengonsumsi. Beberapa type spons yang hidup di lingkungan makanan miskin sudah jadi karnivora yang memangsa terlebih pada krustasea kecil. Sebagian besar spesies memakai reproduksi seksual, melepas sperma sel ke dalam air utk membuahi ovum bahwasanya di sebagian spesies dilepaskan dan orang lain yang ditahan oleh Ibu. Telur yang dibuahi membentuk larva yang berenang di terlepas melacak area untuk menetap.

Porifera hidup dengan cara heterotrof. Makanannya yaitu bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dlm wujud cairan hingga porifera dimaksud juga sebagai pemakan cairan. Habitat porifera biasanya di laut.


1.2  Rumusan Masalah

1. Apa itu hewan porifera ?
2. Bagaimana ciri-ciri hewan porifra ?
3. Bagaimana struktur tubuh hewan porifera ?
4. Bagaimana sistem pencernaan hewan porifera ?
5. Bagaiman cara reproduksi hewan porifera ?
6. Apa yang dimaksud sistem sirkulasi air pada porifera ?
7. Apa itu klasifikasi hewan porifera ?
8. Apa peran porifera bagi manusia ?


1.3  Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu hewan porifera
2. Untuk mengetahui ciri-ciri hewan porifera
3. Untuk mengetahui struktur tubuh hewan porifera
4. Untuk mengetahui sistem pencernaan pada hewan porifera
5. Untuk mengetahui cara reproduksi hewan porifera
6. Untuk mengetahui sistem sirkulasi air pada porifera
7. Untuk mengetahui klasifikasi hewan porifera
8. Untuk mengetahui peranan porifera bagi manusia






BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Hewan Porifera

Porifera (Latin: porus = pori,fer = membawa) adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana. Porifera juga disebut spons atau hewan berpori karena tubuhnya mengandung lubang-lubang kecil.

Klasifikasi ilmiah Porifera

Kerajaan:
Animalia
Filum:
Porifera
Grant in Todd, 1836
Kelas
  • †Archaeocyathida
  • Calcarea (Calcarea)
  • Hexactinellida (Hexactinellida)
  • Demospongiae (Demospongiae)
  • Sclerospongiae (Sclerospongiae)

Spons porifera terbagi menjadi 3 kelompok:
a.Spons Asconoid
Kelompok spons yang berbentuk seperti tabung sederhana yang berpori. Bagian dalam tabung yang terbuka di sebut spongocoel dan terdapat koanosit. Terdapat lubang besar yang berfungsi untuk mengeluarkan air dari tubuh spons (oskulum)
b. Spons syconoid
Ukurannya lebih besar dari asconoid. Memiliki tubuh seperti tabung dengan oskulum tunggal,tetapi dinding tubuhnya lebih tebal dan memiliki pori-pori yang memanjang sampai ke dalam tubuh hingga membentuk suatu sistem saluran sederhana. Saluran ini diperkuat oleh koanosit dan flagela yang berfungsi memasukkan air ke dalam spongocoel dan mengeluarkannya melalui oskulum.
c. Spons leuconoid
Paling besar ukurannya dan paling rumit struktur tubuhnya. Saluran yang ada dalam tubuh spons ini menghubungkan sejumlah ruang-ruang kecil dan di sepanjang dinding-dinding saluran tersebut terdapat sel-sel berflagela. Air akan mengalir melalui saluran, kemudian masuk ke dalam ruang-ruang tersebut dan keluar melalui saluran pusat dan oskulum.
Hewan ini memiliki ciri umum, yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons maka Porifera juga disebut hewan spons.


2.2  Ciri-ciri Hewan Porifera

Ciri-ciri ini terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Ciri morfologi
•- Tubuhnya berpori (ostium)
•- Tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
•- Berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti tumbuhan
•- Beberapa jenis porifera berukuran sebesar butiran beras, sedangkan lainnya memiliki
tinggi dan diameter hingga 2 m
•- Warna tubuh bervariasi, ada yang berwarna pucat, namun juga ada yang berwarna
 cerah, seperti merah, kuning, jingga, atau ungu
2. Ciri anatomi
•- Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ
•- Permukaan luar tubuh tersusun dari sel-sel berbentuk pipih dan berdinding
tebal (pinakosit)
•- Memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid
•- Pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit


2.3  Struktur Tubuh Hewan Porifera

Pada bagian tengah tubuh porifera, terdapat spongosol (paragaster). Spongosol adalah ruangan yang berfungsi sebagai saluran air. Pada bagian atas spongosol terdapat oskulum, yitu lubang besar yang berfungsi sebagai tempat keluarnya air.


Dari luar ke dalam, porifera tersusun atas tiga lapisan dinding tubuh, yaitu epidermis (lapisan terluar), mesoglea (lapisan pembatas), dan endodermis (lapisan dalam).
1. Epidermis
Adalah lapisan terluar tubuh porifera. Lapisan ini tersusun oleh sel-sel epitelium pipih yang disebut dengan pinakosit. Beberapa sel ini membentuk lubang kecil (ostium) tempat masuknya air . Pada ostium, terdapat porosit yang berfungsi untuk mengendalikan buka atau tutupnya ostium.
2. Mesoglea
Adalah lapisan yang berupa gelatin. Lapisan ini merupakan pembatas antara lapisan dalam (endodermis) dengan lapisan luar (epidermis). Mesoglea mengandung dua macam sel, yaitu sel ameboid dan skleroblas. Sel-sel ameboid berfungsi sebagai pengangkut makanan dan zat-zat sisa metabolisme dari satu sel ke sel yang lainnya. Sedangkan sel skleroblas berfungsi untuk membentuk spikula. Spikula merupakan duri-duri berfungsi sebagai penguat dinding yang lunak.
3. Endodermis
Adalah lapisan dalam tubuh porifera. Lapisan ini terdiri dari sel-sel leher (koanosit) yang memiliki flagela dan berfungsi untuk mencerna makanan.


2.4  Sistem Pencernaan Hewan Porifera

Proses pencernaan pada porifera berlangsung pada bagian endodermis. Pada bagian ini, flagel yang terdapat pada koanosit akan bergerak-gerak sehingga menyebabkan air yang membawa oksigen dan makanan berupa plankton akan mengalir dari ostium masuk masuk ke spongosol lalu masuk ke oskulum. Makanan ini lalu akan dicerna di dalam vakuola makanan. Setelah dicerna, sari-sari makanan diangkut oleh sel-sel amebosit untuk diedarkan keseluruh tubuh. Sedangkan sisa-sisa makanan yang sudah tak terpakai lagi akan dikeluarkan oleh sel-sel leher (koanosit) melalui spongosol sebelum akhirnya
 keluar dari tubuh melalui oskulum.


2.5 Cara Reproduksi  Hewan Porifera


Larva Porifera

Pada hewan porifera, reproduksi dapat berlangsung melalui dua cara, yaitu reproduksi secara seksual dan aseksual.
1. Reproduksi secara seksual
Yaitu reproduksi yang terjadi saat sel sperma bersatu dengan sel ovum. Pada dasarnya, porifera bersifat hemafrodit karena ovum dan sperma dapat dihasilkan oleh satu individu yang sama. Namun sperma tidak akan dapat membuahi sendiri ovum yang terdapat dalam tubuhnya sendiri, sehingga pembuahan hanya akan dapat terjadi antara sperma dan sel telur antar individu yang berbeda.
2. Reproduksi secara aseksual
Yaitu reproduksi yang terjadi tanpa proses pembuahan sperma pada ovum. Reproduksi aseksual pada hewan porifera dapat terjadi melalui dua cara, yaitu dengan cara pembentukan kuncup dan gemula (kuncup dalam). Gemula adalah butir benih yang diproduksi oleh porifera di lingkungan yang tak menguntungkan, misalnya terlalu dingin atau terlalu panas.


2.6  Sistem Sirkulasi Air Pada Hewan Porifera

Sistem kanal atau saluran air pada porifera dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu ascon, sycon, dan leucon.
1. Ascon
Adalah tipe sistem saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya langsung terhubung lurus ke spongosol.

2. Sycon
Pada tipe saluran ini air akan masuk ke dalam ostium lalu melewati saluran-saluran bercabang sebelum masuk ke dalam spongosol. Saluran bercabang ini biasanya dilapisi oleh koanosit.
3. Leucon
Adalah tipe saluran air yang ostiumnya dihubungkan dengan rongga-rongga bercabang yang tidak terhubung langsung menuju spongosol.


2.7  Klasifikasi Hewan Porifera

Porifera yang sudah teridentifikasi mencapai sekitar 9000 species. Berdasarkan bahan penyusun rangkanya, Porifera dikelompokkan menjadi 3 kelas
a) Kelas Hexactinellida ( Hyalospongiae)
Hexa = enam; hyalo = kaca; spongia = spons
Memiliki spikula/ rangka yang tersusun dari silika. Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk. Tinggi tubuh rata-rata 10-30 cm dengan saluran air tipe sikonoid/ sycon. Hewan ini hidup secara soliter pada kedalaman 200-1000m. Contoh species Hexactinellida adalah Euplectella.


Hexactinellida


b) Demospongiae
Demo = tebal; spongia = spons
Memiliki rangka yang tersusun dari serabut spongin. Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit. Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari. Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang. Tinggi dan diameter tubuhnya ada yang mencapai 1 meter. Seluruk kelas Demospongiae memiliki saluran air tipe Leukonoid/ Leucon/ Rhagon. 
Habitat Demospongia umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang hidup di air tawar. Demospongia merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis Porifera. Contoh Demospongia adalah: Spongia, Hippospongia yang dapat digunakan sebagai spons mandi dan Niphates digitalis

Demospongia


c) Calcarea ( Calcispongiae )
calcare = kapur (Latin); calci = kapur (Yunani)
memiliki rangka yang tersusun dari kalsium karbonat. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet, kendi atau silinder. Tinggi tubuh kurang dari 10cm. Struktur tubuh ada yang memiliki saluran air askonoid, sikonoid atau leukonoid. Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya Sycon, Clathrina dan Leucettusa lancifer

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiBy1Y3VJ4AH0bh5VYryqnNAM1Wzy4qCtHYh52AHY5DNl-t49xTUw0vFqXVfFiUIRfpu_TrRu0HUxCGGU3B9x7xZiFfA0XhZ3nLMU3U9b5YjFp50V23WhsplJZatRS1ALF5PBImKOOmt6-/s400/Calcarea.jpg
Calcarea


2.8  Peranan Porifera Bagi  Manusia
·         Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi.
·         Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagai obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.
·         Porifera juga dapat merugikan karena dapat hidup melekat pada kulit tiram sehingga menurunkan kualitas tiram di peternakan tiram.




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Porifera adalah hewan yang memiliki tubuh yang cukup sederhana, hewan ini biasanya hanya memiliki ukuran tubuh sekitar 1-2 cm. Selain memiliki pori-pori mikroskopis pada tubuhnya, porifera juga memiliki ciri khusus berupa sistem kanal atau sistem saluran air yang berfungsi sebagai tempat bersirkulasinya air di dalam tubuhnya.
Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan cairan. Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebasit. Makanan di telan secara fagositosis dan oksigen di serap secara difusi oleh koanosit
Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km. Sekitar 150 jenis Porifera hidup di air tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia.
Porifera dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lain di dasar laut karena itu porifera terkadang dianggap sebagai tumbuhan.
Makalah yang dapat kami buat, kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan dalam kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.




DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar