KEGIATAN
MANUSIA YANG MEMPENGARUHI BIODIVERSITAS YANG DAPAT MENINGKATKAN DAN
MENURUNKANNYA
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi
Yang dibimbing oleh Bapak Juanda
Disusun oleh :
Ainaya
Uswatun Hasanah
Iis
Solihah
Risma
Dwi Kumalasari
Saida
Husna Aziza
Tania
Aldhila
Vega
Aristia
MADRASAH
ALIYAH NEGRI 2 KOTA BANDUNG
2015
DAFTAR ISI
Daftar Isi
.........................................................................i
Peta Konsep
.....................................................................1
A. Kegiatan
Manusia yang Memengaruhi Biodiversitas ..............................................................2
B. Manusia
Sebagai Perusak Keanekaragaman Hayati
.........................................................................3
1. Perusakan Habitat
...................................................4
2. Penggunaan Pestisida
..............................................5
3. Pencemaran
.............................................................5
4. Perubahan Tipe Tumbuhan
.....................................5
5. Penebangan .............................................................6
6. Seleksi
.....................................................................6
C. Manusia sebagai Pemelihara
Keanekaragaman Hayati
.........................................................................6
1. Penghijauan
.............................................................9
2. Pembuatan Taman Kota
........................................10
3. Pemuliaan
.............................................................10
4. Pembiakan Insitu dan Eksitu
................................10
DAFTAR PUSTAKA
..................................................11
A. KEGIATAN MANUSIA YANG MEMPENGARUHI BIODIVERSITAS
Manusia adalah makhluk hidup, sama halnya dengan
makhluk hidup yang lain. Oleh karena itu, manusia juga berinteraksi dengan
alam sekitarnya. Manusia mempunyai kemampuan untuk memengaruhi alam
sekitarnya karena manusia merupakan makhluk yang memiliki kelebihan
akal dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Di dalam ekosistem, manusia merupakan bagian yang
paling dominan karena dapat berbuat apa saja terhadap ekosistem.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa kelangsungan hidup manusia juga
bergantung dari kelestarian ekosistem tempat manusia hidup. Untuk menjaga terjaminnya
kelestarian ekosistem, manusia harus dapat menjaga keserasian hubungan
timbal balik antara manusia dengan lingkungannya sehingga keseimbangan
ekosistem dapat terjaga. Kelestarian berarti juga terjaganya
keanekaragaman hayati (biodiversitas). Pemanfataan sumber daya alam secara
berlebihan dapat mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman hayati atau
bahkan terjadi kepunahan jenis tersebut.
Pengaruh manusia terhadap lingkungan dapat
mengakibatkan dua kemungkinan, yaitu alam menjadi rusak (deteriorasi) atau
sebaliknya, yaitu alam tetap lestari.
B. Manusia
sebagai Perusak Keanekaragaman Hayati
Lingkungan akan rusak jika manusia mengusahakan sumber
hayati hanya didasarkan pada prinsip jangka pendek, yaitu untuk
menghasilkan produk sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin dan
modal sesedikit mungkin. Usaha semacam itu memang
mendatangkan kemakmuran kepada manusia. Akan tetapi, pengaruhnya terhadap
alam dapat menimbulkan dampak berupa berkurangnya atau punahnya keanekaragaman
hayati dan merosotnya kualitas lingkungan sehingga pada akhirnya
lingkungan tidak mampu lagi memberi kehidupan yang layak kepada manusia.
Bahkan, mungkin terjadi bencana alam yang mengancam kelangsungan hidup
manusia.
banyak kondisi lingkungan hidup yang telah rusak
di Indonesia. Dalam arti, banyak lingkungan hidup yang sudah tidak
seimbang keadaannya karena berkurangnya keanekaragaman hayati atau
kepunahan jenis-jenis tertentu. Hal itu merupakan petunjuk bahwa sikap dan
perilaku manusia Indonesia terhadap alam sekitarnya masih sebagai
pemanfaat atau pengusaha untuk dirinya sendiri tanpa memerhatikan
kelestarian biodiversitas. Mereka memandang alam sebagai objek yang
terpisah dari dirinya yang dapat dipengaruhi sekehendaknya. Mereka tidak
menyadari bahwa perubahan pola lingkungan akan memengaruhi pola
kehidupannya.
Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan beberapa
satwa penting akibat kepunahan, misalnya, harimau bali. Saat ini hewan
tersebut tidak pernah ditemukan lagi keberadaannya. Hewan-hewan seperti
badak bercula satu, jalak bali, dan trenggiling juga terancam punah. Belum
lagi beberapa jenis serangga, hewan melata, ikan, dan hewan air yang
sudah tidak ditemukan lagi di lingkungan kita.
Faktor-faktor Kepunahan
Keanekaragaman Hayati :
1. Perusakan Habitat
Habitat didefinisikan sebagai daerah tempat tinggal
makhluk hidup. Kerusakan habitat merupakan penyebab utama kepunahan
makhluk hidup. Jika habitat rusak, makhluk hidup tidak memiliki tempat
untuk hidup. Kerusakan habitat dapat diakibatkan terjadi karena ulah
manusia yang telah mengubah fungsi ekosistem, misalnya hutan ditebang,
dijadikan lahan pertanian, permukiman, dan akhirnya berkembang
menjadi perkotaan. Kegiatan manusia tersebut mengakibatkan
menurunnya keanekaragaman ekosistem, jenis, dan gen.
Perusakan terumbu karang di laut juga dapat menurunkan
keanekaragaman hayati laut. Ikan-ikan serta biota laut yang hidup dan
bersembunyi di terumbu karang tidak dapat hidup tenang, beberapa di
antaranya tidak dapat menetaskan telurnya karena terumbu karang yang rusak. Menurunnya
populasi ikan akan merugikan nelayan dan mengakibatkan harga ikan
meningkat. Selain akibat aktivitas manusia, kerusakan habitat diakibatkan
juga oleh bencana alam, misalnya, gunung meletus, kebakaran, dan banjir.
2. Penggunaan Pestisida
Pestisida berfungsi untuk membasmi makhluk hidup
pengganggu (hama) pada tanaman. Akan tetapi, jika digunakan secara
berlebihan, akan menyebar ke lingkungan sekitarnya dan meracuni makhluk
hidup yang lain, termasuk mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan lainnya. Contoh
pestisida adalah herbisida, fungisida, dan insektisida.
3. Pencemaran
Bahan pencemar berasal dari limbah pabrik, asap
kendaraan bermotor, limbah rumah tangga, sampah yang tidak dapat didaur
ulang lingkungan secara alami, dan bahan-bahan berbahaya lain.
Bahan pencemar ini dapat membunuh makhluk hidup, termasuk
mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan sehingga mengurangi keanekaragamannya.
4. Perubahan Tipe Tumbuhan
Tumbuhan merupakan produsen di dalam suatu
ekosistem. Perubahan tipe tumbuhan, misalnya, perubahan dari hutan
pantai menjadi hutan produksi dapat mengakibatkan hilangnya tumbuhan
liar yang penting. Hilangnya jenis-jenis tumbuhan tertentu
dapat menyebabkan hilangnya hewan-hewan yang hidupnya bergantung
pada tumbuhan tersebut.
5. Penebangan
Penebangan hutan yang dilakukan secara berlebihan
tidak hanya menghilangkan pohon yang sengaja ditebang, tetapi juga
merusak pohon-pohon yang ada di sekitarnya. Di samping itu,
hewan-hewan yang tergantung pada pohon tersebut akan terganggu dan hilang sehingga
akan menurunkan jenis hewan tersebut.
6. Seleksi
Seleksi adalah memilih sesuatu yang disukai menurut
penilaian individu. Secara tidak sengaja perilaku seleksi akan
mempercepat kepunahan makhluk hidup. Misalnya, kita sering hanya menanam tanaman
yang kita anggap unggul, seperti jambu bangkok, jeruk mandarin, dan mangga
gedong. Sebaliknya, kita menghilangkan tanaman yang kita anggap kurang
unggul, contohnya, jeruk pacitan dan mangga curut.
C. Manusia sebagai Pemelihara Keanekaragaman Hayati
Dalam hal ini, manusia telah sadar bahwa dirinya
adalah bagian dari ekosistem. Oleh karena itu, manusia dalam tingkah
lakunya selalu menjaga agar keseimbangan sistem ekologi tidak
tergoncangkan. Dengan begitu terjamin pula kelangsungan hidup dari semua
makhluk hidup, termasuk manusia.
Masalah lingkungan adalah masalah hakikat sifat
manusia terhadap lingkungan hidupnya. Kita harus memahami bahwa
biodiversitas adalah kekayaan yang berharga yang harus senantiasa dijaga,
dilestarikan, dan dihindarkan dari kepunahan. Pemanfaatan keanekaragaman
hayati harus didasarkan atas kebijakan memelihara keselarasan,
keserasian, keseimbangan, dan kelestarian biodiversitas lingkungan. Jika
mungkin, bahkan harus meningkatkan kualitas lingkungan sehingga dapat
dinikmati manusia dari generasi ke generasi. Usaha pelestarian
lingkungan di Indonesia hanya mungkin jika didukung oleh semua warga
negara Indonesia. Dengan kata lain, kearifan terhadap lingkungan hidup
harus menjadi milik setiap insan Indonesia atau membudaya di dalam seluruh
masyarakat Indonesia.
Perlindungan alam sekitar secara umum dapat dibedakan
menjadi tiga macam yaitu :
a. Perlindungan alam ketat
Keadaan alam dibiarkan menurut kehendak alam tanpa
campur tangan manusia, kecuali jika diperlukan. Biasanya daerah ini digunakan
untuk kepentingan ilmiah atau penelitian, misalnya Ujung Kulon dan Pulau
Panaitan.
b.
Perlindungan alam terbimbing
Keadaan alam di suatu daerah tidak dilepaskan begitu
saja, tetapi dibina oleh para ahli, misalnya, Kebun Raya Bogor.
c. Taman
nasional
Biasanya meliputi daerah yang luas, tidak boleh ada
bangunan tempat tinggal, dan biasanya berfungsi sebagai tempt rekreasi.
Ciri-ciri taman nasional antara lain :
- Tersedianya kawasan yang cukup luas
bagi pengembangan satu atau lebih ekosistem yang tidak banyak dijamah oleh
manusia. Dalam kawasan ini berkembang jenis tanaman dan memiliki nilai ilmiah.
- Karena kepentingannya yang khas bagi
ilmu pengetahuan, pengolahannya berada di tanganpemerintah.
- Karena memiliki unsur pengetahuan
dan daya tarik ilmiah, kawasan ini dapat dikunjungi dan dikelola untuk
kemanfaatan manusia, tanpa mengubah ciri-ciri ekosistem.
Perubahan konsep mental manusia tidak dapat
berlangsung dalam satu hari, tetapi memerlukan waktu lama. Salah satu
usaha mempercepat perubahan itu adalah melalui pendidikan lingkungan hidup
kepada masyarakat Indonesia mulai sedini mungkin, baik melalui pendidikan formal
maupun pendidikan nonformal. Di samping itu, perlu digalakkan aktivitas
yang bertujuan meningkatkan dan melestarikan keanekaragaman hayati, antara
lain, sebagai berikut.
1. Penghijauan
Penghijauan dilakukan dengan cara menanam berbagai jenis
tanaman di berbagai tempat yang telah direncanakan, dapat di
rumah-rumah, hutan-hutan yang gundul akibat penebangan liar, dan tempat
lain yang diduga terhindar dari bencana jika ditanami tumbuhan tertentu.
Kegiatan penghijauan tidak hanya menanam, tetapi yang lebih penting
adalah merawat tanaman yang telah ditanam.
2. Pembuatan Taman Kota
Pembuatan taman-taman kota akan mendatangkan manfaat,
antara lain, meningkatkan kandungan oksigen, menurunkan suhu
lingkungan, menurunkan efek pencemaran kendaraan bermotor, memberi
keindahan, dan meningkatkan keanekaragaman hayati.
3. Pemuliaan
Pemuliaan adalah usaha membuat varietas unggul, tetapi
bukan berarti menghilangkan varietas yang tidak unggul. Pemuliaan
dapat dilakukan dengan perkawinan silang yang akan menghasilkan varian
baru. Oleh karena itu, pemuliaan hewan maupun tumbuhan dapat
meningkatkan keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis.
4. Pembiakan Insitu dan Exsitu
Hewan dan tumbuhan langka yang rawan punah dapat
diselamatkan melalui pembiakan secara insitu, yaitu pembiakan di dalam
habitat aslinya. Misalnya, mendirikan Cagar Alam Ujung Kulon dan
Taman Nasional Komodo. Pembiakan exsitu adalah pembiakan di luar
habitat aslinya, tetapi suasana lingkungan dibuat mirip dengan aslinya,
misalnya, penangkaran hewan di kebun binatang.
DAFTAR PUSTAKA
2. http://www.artikelbiologi.com/2014/04/kegiatan-manusia-yang-mempengaruhi-biodiversitas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar