Senin, 13 Juni 2016

contoh makalah biodiversitas, Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Biodiversitas, Manusia Sebagai Perusak Keanekaragaman Hayati, Manusia sebagai Pemelihara Keanekaragaman Hayati.

KEGIATAN MANUSIA YANG MEMPENGARUHI BIODIVERSITAS YANG DAPAT MENINGKATKAN DAN MENURUNKANNYA

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi
Yang dibimbing oleh Bapak Juanda






Disusun oleh :

Ainaya Uswatun Hasanah 
Iis Solihah 
Risma Dwi Kumalasari
Saida Husna Aziza
 Tania Aldhila 
Vega Aristia




MADRASAH ALIYAH NEGRI 2 KOTA BANDUNG
2015







DAFTAR ISI


Daftar Isi .........................................................................i
Peta Konsep .....................................................................1
     A. Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Biodiversitas ..............................................................2
B. Manusia Sebagai Perusak Keanekaragaman Hayati .........................................................................3
1. Perusakan Habitat ...................................................4
2. Penggunaan Pestisida ..............................................5
3. Pencemaran .............................................................5
4. Perubahan Tipe Tumbuhan .....................................5
5. Penebangan .............................................................6
6. Seleksi .....................................................................6
C. Manusia sebagai Pemelihara Keanekaragaman Hayati .........................................................................6
1. Penghijauan .............................................................9
2. Pembuatan Taman Kota ........................................10
3. Pemuliaan .............................................................10
4. Pembiakan Insitu dan Eksitu ................................10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................11









 

 

A.  KEGIATAN MANUSIA YANG MEMPENGARUHI BIODIVERSITAS


Manusia adalah makhluk hidup, sama halnya dengan makhluk hidup yang lain. Oleh karena itu, manusia juga berinteraksi dengan alam sekitarnya. Manusia mempunyai kemampuan untuk memengaruhi alam sekitarnya karena manusia merupakan makhluk yang memiliki kelebihan akal dibandingkan dengan makhluk lainnya.

Di dalam ekosistem, manusia merupakan bagian yang paling dominan karena dapat berbuat apa saja terhadap ekosistem. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kelangsungan hidup manusia juga bergantung dari kelestarian ekosistem tempat manusia hidup. Untuk menjaga terjaminnya kelestarian ekosistem, manusia harus dapat menjaga keserasian hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya sehingga keseimbangan ekosistem dapat terjaga. Kelestarian berarti juga terjaganya keanekaragaman hayati (biodiversitas). Pemanfataan sumber daya alam secara berlebihan dapat mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman hayati atau bahkan terjadi kepunahan jenis tersebut.

Pengaruh manusia terhadap lingkungan dapat mengakibatkan dua kemungkinan, yaitu alam menjadi rusak (deteriorasi) atau sebaliknya, yaitu alam tetap lestari.


B. Manusia sebagai Perusak Keanekaragaman Hayati


Lingkungan akan rusak jika manusia mengusahakan sumber hayati hanya didasarkan pada prinsip jangka pendek, yaitu untuk menghasilkan produk sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin dan modal sesedikit mungkin. Usaha semacam itu memang mendatangkan kemakmuran kepada manusia. Akan tetapi, pengaruhnya terhadap alam dapat menimbulkan dampak berupa berkurangnya atau punahnya keanekaragaman hayati dan merosotnya kualitas lingkungan sehingga pada akhirnya lingkungan tidak mampu lagi memberi kehidupan yang layak kepada manusia. Bahkan, mungkin terjadi bencana alam yang mengancam kelangsungan hidup manusia.

banyak kondisi lingkungan hidup yang telah rusak di Indonesia. Dalam arti, banyak lingkungan hidup yang sudah tidak seimbang keadaannya karena berkurangnya keanekaragaman hayati atau kepunahan jenis-jenis tertentu. Hal itu merupakan petunjuk bahwa sikap dan perilaku manusia Indonesia terhadap alam sekitarnya masih sebagai pemanfaat atau pengusaha untuk dirinya sendiri tanpa memerhatikan kelestarian biodiversitas. Mereka memandang alam sebagai objek yang terpisah dari dirinya yang dapat dipengaruhi sekehendaknya. Mereka tidak menyadari bahwa perubahan pola lingkungan akan memengaruhi pola kehidupannya.

Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan beberapa satwa penting akibat kepunahan, misalnya, harimau bali. Saat ini hewan tersebut tidak pernah ditemukan lagi keberadaannya. Hewan-hewan seperti badak bercula satu, jalak bali, dan trenggiling juga terancam punah. Belum lagi beberapa jenis serangga, hewan melata, ikan, dan hewan air yang sudah tidak ditemukan lagi di lingkungan kita.

Faktor-faktor Kepunahan Keanekaragaman Hayati :

1. Perusakan Habitat



Habitat didefinisikan sebagai daerah tempat tinggal makhluk hidup. Kerusakan habitat merupakan penyebab utama kepunahan makhluk hidup. Jika habitat rusak, makhluk hidup tidak memiliki tempat untuk hidup. Kerusakan habitat dapat diakibatkan terjadi karena ulah manusia yang telah mengubah fungsi ekosistem, misalnya hutan ditebang, dijadikan lahan pertanian, permukiman, dan akhirnya berkembang menjadi perkotaan. Kegiatan manusia tersebut mengakibatkan menurunnya keanekaragaman ekosistem, jenis, dan gen.
Perusakan terumbu karang di laut juga dapat menurunkan keanekaragaman hayati laut. Ikan-ikan serta biota laut yang hidup dan bersembunyi di terumbu karang tidak dapat hidup tenang, beberapa di antaranya tidak dapat menetaskan telurnya karena terumbu karang yang rusak. Menurunnya populasi ikan akan merugikan nelayan dan mengakibatkan harga ikan meningkat. Selain akibat aktivitas manusia, kerusakan habitat diakibatkan juga oleh bencana alam, misalnya, gunung meletus, kebakaran, dan banjir.

2. Penggunaan Pestisida

Pestisida berfungsi untuk membasmi makhluk hidup pengganggu (hama) pada tanaman. Akan tetapi, jika digunakan secara berlebihan, akan menyebar ke lingkungan sekitarnya dan meracuni makhluk hidup yang lain, termasuk mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan lainnya. Contoh pestisida adalah herbisida, fungisida, dan insektisida.

3. Pencemaran

Bahan pencemar berasal dari limbah pabrik, asap kendaraan bermotor, limbah rumah tangga, sampah yang tidak dapat didaur ulang lingkungan secara alami, dan bahan-bahan berbahaya lain. Bahan pencemar ini dapat membunuh makhluk hidup, termasuk mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan sehingga mengurangi keanekaragamannya.


4. Perubahan Tipe Tumbuhan
Tumbuhan merupakan produsen di dalam suatu ekosistem. Perubahan tipe tumbuhan, misalnya, perubahan dari hutan pantai menjadi hutan produksi dapat mengakibatkan hilangnya tumbuhan liar yang penting. Hilangnya jenis-jenis tumbuhan tertentu dapat menyebabkan hilangnya hewan-hewan yang hidupnya bergantung pada tumbuhan tersebut.

5. Penebangan

Penebangan hutan yang dilakukan secara berlebihan tidak hanya menghilangkan pohon yang sengaja ditebang, tetapi juga merusak pohon-pohon yang ada di sekitarnya. Di samping itu, hewan-hewan yang tergantung pada pohon tersebut akan terganggu dan hilang sehingga akan menurunkan jenis hewan tersebut.

6. Seleksi

Seleksi adalah memilih sesuatu yang disukai menurut penilaian individu. Secara tidak sengaja perilaku seleksi akan mempercepat kepunahan makhluk hidup. Misalnya, kita sering hanya menanam tanaman yang kita anggap unggul, seperti jambu bangkok, jeruk mandarin, dan mangga gedong. Sebaliknya, kita menghilangkan tanaman yang kita anggap kurang unggul, contohnya, jeruk pacitan dan mangga curut.


C. Manusia sebagai Pemelihara Keanekaragaman Hayati
Dalam hal ini, manusia telah sadar bahwa dirinya adalah bagian dari ekosistem. Oleh karena itu, manusia dalam tingkah lakunya selalu menjaga agar keseimbangan sistem ekologi tidak tergoncangkan. Dengan begitu terjamin pula kelangsungan hidup dari semua makhluk hidup, termasuk manusia.

Masalah lingkungan adalah masalah hakikat sifat manusia terhadap lingkungan hidupnya. Kita harus memahami bahwa biodiversitas adalah kekayaan yang berharga yang harus senantiasa dijaga, dilestarikan, dan dihindarkan dari kepunahan. Pemanfaatan keanekaragaman hayati harus didasarkan atas kebijakan memelihara keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kelestarian biodiversitas lingkungan. Jika mungkin, bahkan harus meningkatkan kualitas lingkungan sehingga dapat dinikmati manusia dari generasi ke generasi. Usaha pelestarian lingkungan di Indonesia hanya mungkin jika didukung oleh semua warga negara Indonesia. Dengan kata lain, kearifan terhadap lingkungan hidup harus menjadi milik setiap insan Indonesia atau membudaya di dalam seluruh masyarakat Indonesia.

Perlindungan alam sekitar secara umum dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :


a.  Perlindungan alam ketat
Keadaan alam dibiarkan menurut kehendak alam tanpa campur tangan manusia, kecuali jika diperlukan. Biasanya daerah ini digunakan untuk kepentingan ilmiah atau penelitian, misalnya Ujung Kulon dan Pulau Panaitan.

b. Perlindungan alam terbimbing
Keadaan alam di suatu daerah tidak dilepaskan begitu saja, tetapi dibina oleh para ahli, misalnya, Kebun Raya Bogor.

c. Taman nasional
Biasanya meliputi daerah yang luas, tidak boleh ada bangunan tempat tinggal, dan biasanya berfungsi sebagai tempt rekreasi. Ciri-ciri taman nasional antara lain :
-       Tersedianya kawasan yang cukup luas bagi pengembangan satu atau lebih ekosistem yang tidak banyak dijamah oleh manusia. Dalam kawasan ini berkembang jenis tanaman dan memiliki nilai ilmiah.
-       Karena kepentingannya yang khas bagi ilmu pengetahuan, pengolahannya berada di tanganpemerintah.
-       Karena memiliki unsur pengetahuan dan daya tarik ilmiah, kawasan ini dapat dikunjungi dan dikelola untuk kemanfaatan manusia, tanpa mengubah ciri-ciri ekosistem.

Perubahan konsep mental manusia tidak dapat berlangsung dalam satu hari, tetapi memerlukan waktu lama. Salah satu usaha mempercepat perubahan itu adalah melalui pendidikan lingkungan hidup kepada masyarakat Indonesia mulai sedini mungkin, baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Di samping itu, perlu digalakkan aktivitas yang bertujuan meningkatkan dan melestarikan keanekaragaman hayati, antara lain, sebagai berikut.

1. Penghijauan



Penghijauan dilakukan dengan cara menanam berbagai jenis tanaman di berbagai tempat yang telah direncanakan, dapat di rumah-rumah, hutan-hutan yang gundul akibat penebangan liar, dan tempat lain yang diduga terhindar dari bencana jika ditanami tumbuhan tertentu. Kegiatan penghijauan tidak hanya menanam, tetapi yang lebih penting adalah merawat tanaman yang telah ditanam.

2. Pembuatan Taman Kota 

Pembuatan taman-taman kota akan mendatangkan manfaat, antara lain, meningkatkan kandungan oksigen, menurunkan suhu lingkungan, menurunkan efek pencemaran kendaraan bermotor, memberi keindahan, dan meningkatkan keanekaragaman hayati.

3. Pemuliaan

Pemuliaan adalah usaha membuat varietas unggul, tetapi bukan berarti menghilangkan varietas yang tidak unggul. Pemuliaan dapat dilakukan dengan perkawinan silang yang akan menghasilkan varian baru. Oleh karena itu, pemuliaan hewan maupun tumbuhan dapat meningkatkan keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis.

4. Pembiakan Insitu dan Exsitu
Hewan dan tumbuhan langka yang rawan punah dapat diselamatkan melalui pembiakan secara insitu, yaitu pembiakan di dalam habitat aslinya. Misalnya, mendirikan Cagar Alam Ujung Kulon dan Taman Nasional Komodo. Pembiakan exsitu adalah pembiakan di luar habitat aslinya, tetapi suasana lingkungan dibuat mirip dengan aslinya, misalnya, penangkaran hewan di kebun binatang.


DAFTAR PUSTAKA

2.    http://www.artikelbiologi.com/2014/04/kegiatan-manusia-yang-mempengaruhi-biodiversitas.html

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar